Cirebon l Mediasaberpungli.com – Pembayaran anggaran publikasi untuk para media online jasa publikasi yang tergabung dalam Group Toddopoli Indonesia Bersatu (TIB) Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, diduga tidak transparan.
Pasalnya, masih banyak kepala biro maupun Korwil dari pemilik media online mengeluh, karena belum dibayarkan jasa berita advetorial khusus pemberitaan Pemerintah Kabupaten Gowa yang dimotori oleh TIB Kabupaten Gowa.
Salah satunya korban publikasi media online Netsembialan.com dan Mediasaberpungli.com.
Yang merasakan tidak komitmen dengan janji yang dijanjikan oleh Admin Group TIB, bahkan terkesan dibiarkan hampir 1 tahun.
“Kami kecewa dengan janji-janji admin group TIB Kabupaten Gowa, karena dijanji-janji sejak awal Januari 2023 hingga Juli 2023, ini belum ada realisasi pembayaran. yang katanya perlink media akan dibayarkan sebesar Rp5 ribu, tapi pada kenyataannya beberapa media online kecewa karena anggaran media yang dijanjikan hingga saat ini belum dibayarkan,” ungkap Korwil dan Kabiro media dari Cirebon, Rabu (12/07/2023)
Hal yang sama juga dirasakan oleh Caswila selaku Kaperwil Media Saberpungli.com.
Ia mengaku mendapatkan janji palsu dari admin group rillis berita dari TIB
“Pada awalnya saya masuk dalam link group Admin TIB karena setiap link berita akan ada pembayaran dan di TF langsung oleh admin, dengan komitmen Rp5.000 perlink berita,” kata Caswila.
Namun, kata Caswila, janji itu hanya sebatas obat telinga.
Di saat awal bulan setiap mau ada proses pencairan, komitmen itu pun berubah dan selalu diundur-undur.
“Sehingga jauh dari komitmen pada awalnya,” kata Caswila.
Menurut Caswila, sebagai bentuk transparansi anggaran untuk media, harusnya setiap bulan dicairkan, tapi ini tidak trasnparan.
“Saya menduga ada yang tidak beres,” kata Caswila.
“Bukan hanya saya masih banyak media yang belum dibayarkan setiap link publikasi onlinenya, dan ini menjadi tanda tanya besar ada apa dengan Admin Group TIB GOWA,” imbuh Caswila.
Ketika kita sudah menjalin kemitraan, kata Caswila, maka pasti ada hubungan timbal balik, yaitu dengan memasang iklan atau berita advetorial.
Tapi ketika itu tidak ditunaikan, maka itu menjadi hak media untuk meminta pembayaran per link berita yang sudah tercatat setiap bulannya oleh admin TIB.
“Admin TIB sebelumnya kami juga sudah menghubungi lewat WhatsApp. Katanya lagi diajukan bang, nanti paling minggu depan, tapi sampai sekarang belum ada jawaban,” kata Caswila.
(Tim/Redaksi)