Cirebon l Mediasaberpungli.com- Pembangunan SMAN Tengahtani yang proyek pembangunannya untuk pertama kali di lakukan sejak Juli 2024 diharapkan hasil bangunan SMAN Tengahtani yang kuat kokoh dan tidak mudah rusak, karena mengikuti ketentuan perencanaan sebagaimana yang tertuang dalam RAB dan Spech lazimnya pembangunan Gedung Sekolah Tingkat Atas yang bahkan awalnya direncanakan berlantai 2.
Akan tetapi ditengah perjalanan seiring berjalannya waktu, diduga kuwat pengawasan dilapangan pekerjaan sangat minim atau juga diduga adanya pembangkangan oleh oknum sehingga prilaku pekerjaan baik attitude maupun hasil pekerjaan bahkan material yang digunakan patut diduga tidak sesuai spech maupun RAB.
Team Paguyuban Wartawan Cirebon Raya
(PWC-R) menemukan fakta dugaan pekerjaan tersebut diduga asal asalan saat Team kroscek dilapangan proyek. Sebagai Organisasi mengikuti aturan sebagaimana diamanatkan undang undang mewakili peran serta masyarakat dalam pengawasan proyek yang dibiayai oleh Pemerintah yang mana anggarannya dari rakyat melalui pajak masyarakat yang dikumpulkan pemerintah untuk membangun.
Maka dengan berpedoman melangkah santun, organisasi membuat surat untuk beraudiensi yang ditujukan kepada Kepala Sekolah atau pejabat yang berkaitan dengan hal tersebut. Selanjutnya surat mendapat respon dari pihak penanggung jawab dalam hal ini Kepala Sekolah. Kemudian pada hari Kamis tangal 26 September tahun 2024, dimulai sekira pukul 10. 00 Wib. Digelar Audiensi di ruang Kepala Sekolah.
Dari audiensi tersebut, notulen dari pihak PWCR mencatat bahwa Kepala Sekolah cenderung menyangkal dan membantah apa yang jadi dugaan temuan dilapangan. Namun beda dengan sosok yang mengerti teknik yang disampaikan sebelumnya dihadirkan yaitu pa Jojo selaku penangung jawab Team Tehnik kegiatan proyek tersebut.
Saat dikonfirmasi beberapa awak media Team PWC-R Pa Jojo lebih banyak tidak membantah apa yang jadi temuan PWC-R dilapangan proyek pekerjaan gedung SMAN Tengahtani. Hanya pada Cakar ayam saja pa Jojo mengaku hal tersebut tidak terdapat dalam perencanaan.
Namun demikian belum selesai audiensi, pihak Kepala Sekolah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemohon audiensi, tiba tiba menghadirkan para pekerja dilapangan yang itu membuat pihak pwcr keberatan.
Oleh karena hal-hal tersebut, PWCR berencana melaporkan temuannya terkait Pembangunan SMAN Tengahtani tersebut kepada Aparat terkait yang lebih tinggi.
(Tim)Pwc-r