Cap Go Meh Simbol Sejuknya Keberagaman

Cirebon l Mediasaberpungli.com – Cap Go Meh sendiri merupakan tradisi Tionghoa yang dirayakan setiap tanggal 15 penanggalan Tionghoa, sekaligus menjadi rangkaian akhir dari perayaan tahun baru Imlek.

Di Kota Cirebon, semarak Cap Go Meh tidak hanya dirasakan warga Tionghoa, melainkan masyarakat Kota Cirebon dan sekitarnya secara umum.

Bacaan Lainnya

Kemeriahan setiap perayaan Cap Go Meh seakan menjadi simbol sejuknya keberagaman di Kota Wali.

Wali Kota Cirebon Drs. H. Nashrudin Azis, S.H.,mengatakan, bahwa perayaan Cap Go Meh tahun 2023 di Kota Cirebon ini berlangsung semarak.

“Ribuan masyarakat antusias menyaksikan kirab budaya yang sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19,” kata Azis, Minggu (5/2/2023) saat berada di tengah iring-iringan Cap Go Meh di Kota Cirebon, Jawa Barat.

Menurut Aziz, kirab Cap Go Meh dimulai dari Vihara Dewi Welas Asih itu membawa joli dan rupang yang berasal dari beberapa vihara di Cirebon.

Iring-iringan kirab melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon, seperti Jalan Pasuketan, Jalan Pekiringan, Jalan Prujakan, Jalan Sukalila Selatan, Jalan Karanggetas, kawasan Jagabayan, Jalan Winaon, Jalan Kanoman, kawasan Pasar Talang, Jalan Kebumen, dan kembali ke Vihara Dewi Welas Asih.

“Kita bisa melihat, kemeriahan Cap Go Meh disaksikan dan dirasakan tidak hanya oleh saudara-saudara kita dari Tionghoa, melainkan masyarakat secara luas,” kata Azis.

Masyarakat Kota Cirebon yang majemuk, kata Azis, dapat mengedepankan kerukunan dan kebersamaan.

“Kemeriahan Cap Go Meh menjadi salah satu potret betapa indahnya kehidupan masyarakat Cirebon di tengah keberagaman,” kata Azis.

“Tentu kemeriahan ini menjadi potret betapa masyarakat kita yang beragam ini mampu menjunjung tinggi kebersamaan, persaudaraan, saling menghargai dan mendukung satu sama lain,” imbuh Azis.

Azis berharap kepada masyarakat Kota Cirebon, untuk menjaga dan melestarikan relasi sosial yang sudah terbangun dengan sangat baik ini.

“Kita percaya bahwa kesejukan di tengah keberagaman ini dapat kita jaga dan terus lestarikan. Sehingga kita semua mampu berkontribusi maksimal bagi kemajuan Kota Cirebon,” kata Azis.

Wakil Wali Kota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati, mengatakan, bahwa ia merasa bersyukur, Cap Go Meh kembali bisa digelar pada tahun ini.

“Sebab, selama dua tahun sebelumnya tidak bisa digelar karena pandemi Covid-19,” kata Eti.

Sehingga, menurut Eti, tidak heran juga kalau hari ini kita lihat antusiasme masyarakat sangat luar biasa.

“Sebelumnya kita tidak bisa melangsungkan Cap Go Meh semeriah ini,” kata.

Perayaan Cap Go Meh, kata Eti, menjadi momentum strategis untuk melihat semangat persatuan dan kesatuan masyarakat yang beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Mari perkokoh persatuan dengan spirit Bhineka Tunggal Ika” kata Eti.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Vihara Dewi Welas Asih Iwan Santoro, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam rangkaian perayaan tersebut, sehingga berlangsung meriah.

“Tahun ini pelaksanaan Cap Go Meh sangat meriah karena sejak pandemi Covid-19 tidak ada Cap Go Meh. Sehingga tahun ini dinilai sangat spesial,” kata Iwan.

(Caswila)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *