Mediasaberpungli.com | Hikmah islami
Bulan Romadhon adalah bulan penuh berkah, penuh kemulya’an, pengabulan doa, Dan semua amal ibadah di lipat gandakan
Dan di dalamnya ada sepertiga malam yang mustajab
Banyak kaum muslimin pada hari ini memperbanyak melakukan keta’atan baik berupa i’tikaf, sholat malam, tartil al-Quran, bersedekah, dan lain sebagainya
Untuk berlomba memperbanyak amal kebajikan secara bathiniyah (Minalloh) maupun sosial sesama manusia (Minannas)
Terlebih di waktu 10 hari terakhir bulan Romadhon ini.
Rosululloh saw. pada hari-hari terakhir Romadhon ini pun berdoa kepada Alloh swt. Ketika Nabi Saw. berdoa di hari-hari terakhir Romadhon maka pastilah doa yang paling utama yang dipanjatkannya.
Disebutkan di dalam sebuah hadits tentang tawaran Alloh kepada Rasul-Nya
Di mana Alloh swt. berfirman kepada Nabi-Nya,
سَلْ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
قُلْتُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“…Mintalah!”
Maka Nabi saw. berdoa:
Ya Alloh
Sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin Ampunilah aku dan rahmatilah aku
Bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambamu
Wafatkan aku kepadamu dalam keadaan tidak terkena fitnah
Aku mengharap cintamu
Cintanya orang yang mencintaimu
Cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintamu..”
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini menjelaskan, bahwa doa Rosululloh di 10 hari terakhir bulan Romadhon mencakup 5 hal yaitu :
1. Doa memohon kebaikan
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ
“Ya Alloh, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan.”
Doa seperti ini merupakan doa yang paling mencakup dan paling baik.
Meminta kepada Alloh swt.
supaya diberikan kemampuan untuk senantiasa melakukan kebajikan.
Jika seseorang telah ditetapkan kemampuannya melakukan kebajikan
Maka dialah orang yang menang dan orang yang beruntung.
Oleh karena itulah Alloh Subhanahu wata’ala memerintahkan,
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah
kalian dalam kebajikan.”
(QS. Al-Baqoroh: 148)
Alloh swt. memuji para Nabi-Nya dengan menyebutkan sifat mereka,
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ
“Sesungguhnya mereka (para Nabi) itu senantiasa bersegera di dalam kebajikan.”
(Qs. Al-Anbiya’: 90)
Alloh swt. juga menyebutkan tentang orang-orang beriman yang mana hati mereka itu mudah bergetar karena takut kepada Robbnya dikarenakan,
أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
“Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.”
(QS. Al-Mu’minun: 61)
2. Doa meminta kemampuan meninggalkan kemungkaran
Doa Rosululloh di sepuluh hari terakhir bulan Romadhon yang kedua adalah,
وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
“Ya Alloh
Sesungguhnya aku memintamu kekuatan meninggalkan kemungkaran.”
Baik itu kemungkaran lisan, maupun anggota badan, baik itu dosa yang kecil maupun yang besar.
Siapa yang ditetapkan Alloh Subhanahu wata’ala mampu meninggalkan kemungkaran
Maka akan dibukakan baginya kebaikan-kebaikan dan akan disibukkan dirinya dengan melakukan amal sholeh (Berbuat kebaikan)
Karena manakala seorang hamba tidak menyibukkan dirinya untuk mendapatkan kebaikan secara lahiriyah maupun bathiniah
Maka ia akan disibukkan untuk melakukan banyak keburukan (dosa) maupun di sibukkan dalam hal yang sia-sia (Tidak Manfa’at)
Ibnu Rojab Al-Hanbali mengomentari dua bentuk doa ini dengan mengatakan: “Permintaan atau doa itu mencakup semua bentuk kebaikan dan semua bentuk keburukan.
Kebaikan itu mencakup semua yang dicintai Alloh baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Sedang kemungkaran itu mencakup semua yang dibenci oleh Alloh Subhanahu wata’ala dan yang wajib dijauhi baik berupa perkataan maupun perbuatan.”
Beliau melanjutkan :
“Maka barang siapa yang memperoleh apa yang dipintakan tersebut, dialah yang mendapatkan kebaikan Dunia dan Akhirat.”
3. Doa untuk mencintai orang-orang miskin Doa Rosululloh:
وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ
“Ya Alloh
Sesungguhnya aku memintamu untuk mencintai orang-orang miskin.”
Cinta merupakan amalan hati.
Jika cinta diarahkan untuk Alloh Subhanahu wata’ala
Maka ia menjadi ikatan iman paling kuat.
Dari sahabat Abdulloh bin ‘Abbas Rodhiyallohu ‘Anhu
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wasallam bersabda :
أَوْثَقُ عُرَى اْلإِيْمَانِ: الْمُوَالاَةُ فِي اللهِ، وَالْمُعَادَاةُ فِي اللهِ، وَالْحُبُّ فِي اللهِ، وَالْبُغْضُ فِي اللهِ
“Tali keimanan yang paling kokoh adalah Loyalitas karena Alloh dan Memusuhi karena Alloh
Cinta karena Alloh dan benci karena Alloh.”
(HR. Ath-Thobrani)
Dalam sabda beliau yang lain, dari hadis Abu Umamah Rodhiyallohu ‘Anhu,
مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيْمَانُ
“Siapa yang cinta karena Alloh, benci karena Alloh, memberi karena Alloh, dan menahan pemberian karena Alloh, benar-benar telah menyempurnakan imannya.”
(HR. Abu Dawud)
Kecintaan terhadap kaum miskin adalah akar dari kecintaan terhadap Alloh swt.
Karena kaum miskin tidak memiliki kelebihan dunia yang menarik hati untuk mencintai mereka.
Maka mencintai mereka tidaklah terjadi kecuali karena untuk Alloh swt. semata.
Dalam sebuah hadits yang diberitakan dari sahabat Abu Dzar Rodhiyallohu ‘Anhu, bahwasanya beliau bersabda,
أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ…إلخ
“ Kekasihku Nabi saw. memerintah tujuh perkara padaku:
Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka…dst.”
(HR. Ahmad)
Sufyan Ats-Tsauri berpesan kepada para sahabatnya, :
“Hendaknya kalian selalu bersama orang-orang fakir dan miskin dan mendekat kepada mereka, karena Rosululloh saw. berdoa meminta kepada Robbnya untuk mencintai orang-orang miskin.”
4. Doa agar terhindar dari fitnah.
Doa Rosululloh:
وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ
“Ya Alloh
Bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hamba-Mu, wafatkan aku kepada-Mu dalam keadaan tidak terkena fitnah.”
Permohonan ini mencakup keselamatan dari fitnah kesenangan dan kesulitan
Karena kebanyakan dari manusia takut akan fitnah kesulitan dan tidak mawas diri dari fitnah kemudahan, padahal ia lebih berbahaya bagi hati manusia.
Sahabat Nabi, Abdurrohman bin Auf, berkata :
“Kami diuji dengan kesulitan, dan kami mampu bersabar.
Dan kami diuji dengan kesenangan dan kami tidak bisa bersabar.”
Ini adalah doa yang sangat penting
Karena jika manusia hidup selamat dari fitnah kemudian Alloh swt. mewafatkannya sebelum fitnah tersebut datang
Maka itu merupakan keselamatan dari segala bentuk keburukan.
Rosululloh saw. memerintahkan kepada para sahabatnya untuk meminta perlindungan kepada Alloh Subhanahu wata’ala dari fitnah. Beliau bersabda,
تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
“Berlindunglah kalian kepada Alloh dari fitnah yang Nampak maupun fitnah yang tidak tampak.”
(HR. Muslim)
5. Doa meminta kecintaan kepada Alloh, orang beriman dan amal sholeh
Rosululloh berdoa :
وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“Ya Alloh
Aku mengharap cintamu
Cintanya orang yang mencintaimu
Cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintamu..”
Inilah doa Rosululloh di sepuluh hari terakhir yang beliau ajarkan kepada umatnya.
Doa ini mencakup semua bentuk kebaikan, karena Amalan-amalan pilihan dari seorang hamba lahir dari Mahabbah (kecintaan) dan irhodah (kemauan).
(AR)