BLORA | mediasaberpungli.com – Sedekah Bumi merupakan tradisi yang dilaksanakan turun- temurun dari nenek moyang, demikian juga di Desa Temulus Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Acara Sedekah Bumi digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan hasil panen yang melimpah.
Karena rasa syukur itu, Jumat, Pahing, 10 Mei 2024 Desa Temulus, mengadakan acara Sedekah Bumi.
Dalam acara tersebut diisi dengan doa dan makan bersama sebagai wujud syukur, kebersamaan dan kerukunan masyarakat desa Temulus.
Sedekah Bumi Desa Temulus, kali ini sangat meriah dengan agenda acara arak arakan gunungan yang di meriahkan dengan Drumband.
Kepala Desa Temulus, Hartono dalam sambutannya mengatakan, kita harus ingat perjuangan leluhur kita, nguri- uri dan melestarikan budaya Jawa, budaya yang ada di desa kita di antaranya yaitu Sedekah Bumi.
“Di samping doa dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sedekah Bumi juga bertujuan untuk menumbuhkan nilai- nilai gotong royong dan persatuan, yaitu menjaga kerukunan antar anggota masyarakat, ujar Hartono.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat desa Temulus, atas terselenggaranya acara Sedekah Bumi”.
Acara di mulai Pukul 13.00- 16.00 WIB. dilanjutkan dengan Kirab Gunungan dengan jumlah 23 gunungan, acara ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat ; Petinggi, Carik, perangkat, RT, RW, dan seluruh lembaga serta masyarakat Desa Temulus.
Masing-masing lembaga membawa gunungan sebagai simbol kemakmuran desa Temulus yang mayoritas penduduknya petani.
Gunungan dibuat di wilayah masing-masing sehari sebelumnya, masyarakat antusias mengikuti proses pembuatan gunungan sampai pelaksanaan Kirab Gunungan.
Ini merupakan budaya gotong royong masyarakat desa Temulus yang juga harus selalu dipupuk, tanpa gotong royong dan kerja keras masyarakat kegiatan tidak dapat terlaksana dengan baik.
Semoga acara Sedekah Bumi dapat terlaksana di tahun- tahun mendatang dengan Kirab Budaya & Gunungan lebih meriah lagi, ujar Rajianto, selaku ketua Panitia.
Start Kirab Gunungan dari rumah kepala Dusun Desa Temulus, kendaraan peserta kirab budaya berjajar sampai ke rumah kepala desa. Linmas didampingi Babhinsa dan Babinkamtibmas mengatur kendaraan peserta Kirab Gunungan.
Kirab Gunungan dibuka dengan doa bersama dipimpin oleh sesepuh desa Temulus, doa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmad, bumi yang subur dan masyarakat damai. Juga memohon keberkahan rejeki, kesehatan dan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kirab Gunungan mengelilingi desa Temulus, di awali dari dukuh kedungsambi dan finish sampai rumah kepala desa Temulus.
Selesai Kirab, Gunungan diturunkan di depan Rumah kepala Desa Temulus, kemudian masyarakat berebut hasil bumi yang terdapat di gunungan, sungguh pemandangan yang luar biasa indahnya. Masyarakat beranggapan akan mendapatkan keberkahan dari hasil bumi yang terdapat pada gunungan setelah doa bersama.
Sekretaris Desa Temulus Sujarto, mengatakan, Sedekah Bumi merupakan budaya yang harus dilestarikan, Kirab Gunungan sebagai wujud syukur masyarakat Temulus atas hasil pertanian yang melimpah, tambahnya.”
Sementara itu di Dukuh kedungsambi di adakan pagelaran ketoprak dan malam hari akan dilanjutkan Acara Pengajian yang di isi oleh kyai kondang Nur Hadi dari Bojonegoro dan esok hari acara akan di akhiri dengan pagelaran Reog Singo Mudo Manunggal dari Ponorogo.
Tradisi Sedekah Bumi merupakan warisan budaya nenek moyang yang harus dilestarikan, Kirab Gunungan sebagai wujud rasa syukur, kerukunan, kebersamaan, dan persatuan dalam keberagaman masyarakat desa Temulus.
Harapannya dengan Sedekah Bumi akan terwujud masyarakat yang selalu bersyukur, desa Temulus yang gemah ripah lohjinawi tata tentrem kerta raharja.