Saberpungli.com | Pangkalpinang – PT. Usaha Mulia Karya Mandiri (UMKM) yang merupakan Agen Resmi Gas Elpiji 3 kg, tidak ada kaitannya dengan melonjaknya harga Gas Elpiji 3 kg di tingkat pengecer hingga Rp30 ribu rupiah.”PT. UMKM memiliki 98 pangkalan Gas Elpiji 3 kg yang tersebar di 7 kecamatan se-Kota Pangkalpinang dan kami selalu turun ke lapangan.
Untuk mengecek langsung beberapa Pangkalan Gas Elpiji 3 kg. Tidak kami dapati adanya Pangkalan Gas Elpiji 3 kg di bawah binaan kami yang diduga nakal,” jelas Wakil Manager PT. UMKM Eva, saat dijumpai Tim 9 Jejak Kasus, Rabu (13/5/2020) siang di Kantor PT. UMKM yang beralamat di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditanya dari mana para pengecer (toko dan warung) dapat membeli Gas Elpiji 3 kg hingga bisa mencapai puluhan tabung?. Eva pun menjawab diduga mereka membeli hampir di semua Pangkalan Gas Elpiji 3 kg di Kota Pangkalpinang secara acak.”Mereka membeli Gas Elpiji 3 kg secara acak di pangkalan itu, misalnya mereka membeli di pangkalan A dua tabung dan di pangkalan B dua tabung dan seterusnya. Wajar jika di tingkat pengecer, satu toko bisa belasan tabung untuk dijual kembali ke masyarakat itupun dugaan kami,” terang Eva.
Disinggung mengenai dugaan dari pihak Kuasa Hukum Organisasi Masyarakat (Ormas ) Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Kota Pangkalpinang tentang dugaan adanya Pangkalan Siluman yang diciptakan oleh para Agen Gas Elpiji 3 kg. Eva dengan tegas menyatakan bahwasannya dugaan itu tidak benar.”Kami ini selaku penyalur Gas Elpiji khususnya Gas Subsidi 3 kg. Kami selalu membuat laporan penyaluran Gas Elpiji 3 kg di setiap pangkalan, bahkan saat ini laporan harian terkait pendistribusian Gas Elpiji 3 kg, baik ke Hiswana Migas, Pertamina bahkan laporan pendistribusian, kami laporankan juga ke Polres Kota Pangkalpinang,” papar Eva.
Sementara itu Ketua Hiswana Migas Provinsi Bangka Belitung Suhendra, saat ditemui di kantornya, tidak ada di tempat. Salah satu staf kantor Hiswana Migas Dian Novita, mengatakan Suhendra jarang datang kekantor.”Pak Suhendra jarang datang ke kantor, kecuali ada rapat internal, apalagi suasana Covid-19 seperti ini,” ujar Dian.
Saat diminta untuk menghubungi Suhendra via telepon kantor, Dian mengatakan teleponnya tidak diangkat. Sama halnya dengan wartawan mediasaberpungli.com mencoba menghubungi Suhendra, namun telepon seluler nya tidak aktif. Hingga berita ini ditayangkan, Suhendra tidak dapat dimintai keterangannya.(Zen)